Bandung, ITB Career Center – Salah satu proses rekrutmen yang seringkali dikhawatirkan oleh pelamar adalah tes psikologi. Tes psikologi dianggap menyulitkan dan sulit ditebak hasilnya. Banyak orang yang belum memahami mengenai seperti apa tes psikologi ini, apa arti dari soal-soal psikologi atau bagaimana cara pengisiannya.
(Sumber Gambar : http://4.bp.blogspot.com/-_t7Hm9lHr1E/T4ZDAuYFASI/AAAAAAAABN4/AOU4MsOa1RI/s1600/logo%2Bpsikotes.jpg)
Sebenarnya, tes psikologi ini digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui karakter pelamar dengan sebenar-benarnya. Ada berbagai jenis tes psikologi yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui karakter kita. Lulusan Psikologi Universitas Indonesia, Riswandi Alekheni menjelaskan mengenai jenis-jenis tes psikologi dan apa yang digambarkan dari hasil tes psikologi tersebut. Seperti yang ditulisnya dalam psyline.id, berikut jenis tes psikologi tersebut:
Tes grafis adalah tes psikologi yang mengharuskan kita menggambar sesuatu sesuai dengan arahan yang ada untuk tujuan pemeriksaan psikologis dan kepribadian. Peralatan yang digunakan pun sangat sederhana, yaitu kertas dan pensil saja. Tes grafis biasanya terdiri dari empat jenis tes, yaitu Draw A Man (DAM) test, Baum Test, House Tree Persom (HTP) dan Wartegg.
Pertama adalah Draw A Man (DAM). Tes ini meminta pesertanya untuk menggambar manusia sesuai dengan imajinasi yang kita miliki di sebuah kertas kosong. Tes psikologi DAM digunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kesetabilan dan ketahanan kerja serta gambaran mengenai diri seseorang. Kedua, Baum Test atau sering disebut dengan Tree Test. Di sini kita diminta untuk menggambar sebuah pohon. Tes ini digunakan untuk menganalsis kepribadian dan latar belakang emosional seseorang.
Ketiga, House-Tree-Person (HTP). Seperti namanya, kita akan diberi intruksi untuk menggambar rumah, pohon dan manusia. Tes ini digunakan untuk mengetahui gangguan psikologis atau klinis dari seseorang. Selain itu tes ini akan menggambarkan hubungan seseorang dengan keluarganya. Keempat adalah Wartegg. Kita akan diberi instruksi untuk melengkapi gambar yang berbeda-beda pada masing-masing kotaknya. Tujuan tes adalah untuk melihat dan meneliti seseorng dari segi emosi, imajinasi, dan dinamika kepribadiannya.
Tes inventori terdiri dari rangkaian pertanyaan-pertanyaan dalam jumlah yang cukup banyak. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kepribadian inventory seseorang dan karakternya. Hal tersebut terlihat dari skor atas respon seseorang yang dihitung dengan cara objektif. Ada dua jenis tes inventori, pertama adalah Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance (DISC) dan Papikostik.
DISC merupakan tes psikologi yang menyuguhkan 24 soal untuk kita isi. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah untuk melihat true self, kepribadian yang ditunjukan saat berada dalam masalah, tertekan atau stres, dan bagaimana kita berhubungan dengan orang lain.
Kedua, tes psikologi papikostik. Tes ini hampir mirip dengan DISC, bedanya jawaban yang ada lebih banyak atribut yang akan dilihat dibandingkan dengan DISC. Hal ini untuk mengetahui sifat dan karakter seseorang serta atribut yang sesuai dengan diri kita.
Tes psikologi yang satu ini berisikan beberapa angka yang harus kita selesaikan dalam waktu tertentu. Psikologi ini menekankan waktu sebagai pressure untuk melihat respon seseorang. Tes ini terbagi menjadi dua, yaitu kraeplin dan Pauli. Tes pertama adalah tes kraeplin. Tes ini bisanya digunakan untuk melihat ketahanan konsentrasi yang kita miliki. Dari hasil perhitungan tes ini, dapat diinterpretasikan empat hal, yaitu faktor kecepatan, ketelitian, keajekan dan ketahanan.
Kedua adalah tes pauli. Tes ini cukup populer dan digunakan oleh perusahaan saat rekrutmen. Tes ini merupakan bentuk battery test yaitu menggunakan waktu dan sangat menguras tenaga karena kita diberikan waktu setiap pengerjaannya. Tes ini untuk mengetahui ketahanan fisik seseorang, resistensi terhadap stress, motivasi kerja, dorongan akan berprestasi, konsentrasi dan ketahanan dibawah tekanan.
Tiga jenis tes psikologi di atas merupakan tes yang umumnya digunakan pada saat rekrutmen kerja. Untuk mendapatkan hasil tes psikologi yang baik, kita bisa terus berlatih dan mengembangkan diri untuk lebih baik. Karena pada dasarnya, tes psikologi benar-benar menunjukan diri kita yang sebenarnya kepada perusahaan. Maka, bentuk kepribadian yang baik pada diri kita. (Mar)