English Language Indonsian Language

Tips Bangun Personal Branding di Dunia Kerja ala General Electric

Bandung, ITB Career Center -  Tak banyak yang tahu bahwa membangun branding ternyata juga memerlukan proses yang harus dilakukan secara terus-menerus. Hal ini disampaikan oleh Andien, Talent Acquisition General Electric pada pekan ITB Company Week di Ruang 9211 GKU Timur ITB yang lalu.

"Seperti sebuah merek, konsumer pasti sudah mengenal produk-produknya karena punya strong personal branding. Merek atau brand supaya dikenal juga harus memiliki strong values untuk bertahan baik dari segi product maupun servisnya," ungkapnya.

Andien menilai bahwa sebuah barang atau merek bisa sampai pada lebel top costumer/strong personal branding karena terus berinovasi dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Andien, Talent Acquisition GE memaparkan tentang personal branding pada pekan ITB Company Week di Ruang 9211 GKU Timur ITB yang lalu. (Dok. ITB Career Center/Fulca)

"Coca cola misalnya, turut lakukan inovasi dan adaptable terhadap perubahan, menciptakan coca cola zero sugar contohnya. GE pun tidak berhenti berinovasi, mulai dari penemuan lampu, beralih ke produksi kipas angin, hingga sekarang menjadi sebuah technology company yang diverse banget, semua dilakukan guna bisa bertahan dalam kompetisi produksi dunia," ujarnya.

Tak hanya produk barang, seseorang juga  dianggap mampu membangun personaliti yang baik karena terus berinovasi. Steve Jobs, ungkap Andien, adalah salah satu yang memiliki personaliti yang kuat karena memaksimalkan kompetensinya (skills) untuk menciptakan produk yang autentik dan tak terlekang zaman.

"Layaknya sebuah merek atau produk yang dikenal di masyarakat, ternyata membangun diri sendiri (personal branding) juga dibutuhkan di bursa tenaga kerja. Tak cuma hanya mencocokkan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri (DUDI), teman-teman calon pencari kerja harus memaksimalkan skills-nya agar memiliki personal branding yang kuat," imbaunya.

Setidaknya, ada empat cara dalam membangun personal branding yang dipaparkan Andien agar seseorang bisa bertahan dalam proses rekrutmen dunia kerja. Bagaimana caranya? Yuk simak tips berikut!

  • Temukan nilai diri

"Kalian harus tau value sendiri. Value disini berarti skills, ability, dan pengalaman. Yang common biasanya bilang bahwa mereka fast learner atau adaptable. Tapi perusahaan sebenernya mencari karakteristik value yang berbeda dari yang lain. Responsive merupakan contoh yang bisa dilihat oleh company, dan sesuai dengan kebutuhan mereka," ungkap Andien.

  • Tetap jujur dan autentik

"Menjadi autentik berarti menemukan keunikan kalian. Weakness atau kelemahan bisa lho jadi hal yang unik bila di-manage dengan baik," imbaunya.

  • Selalu ingin tahu, ambil tantangan, dan memiliki sikap yang baik

"Berusaha ambil tantangan supaya kalian bisa belajar mengelola resiko. Kalau kalian salah, kalian bisa belajar dari situ. Sekarang orang pinter itu banyak, orang pinter dengan good attitude itu jarang. Orang yang biasa aja tapi punya attitude yang baik dan bisa menghargai orang lain akan lebih menonjol karena mampu membangun perusahaan secara bersama-sama dengan timnya," paparnya.

  • Update dengan perkembangan zaman

"Dalam proses rekrutmen misalnya, semua sudah online, bentuknya supaya menonjol juga harus dipertimbangkan. Yang penting, harus informative, dan enak dibaca. Jika tidak, gunakan aplikasi yg memungkinkan perusahaan bisa catch up dengan profil kita, linkedin misalnya," ujarnya. (Fulca)

 

Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung