English Language Indonsian Language

Yuk, Asah Soft Skills Kamu Sejak Masih Kuliah!

Hardskills dan softskills perlu dikembangkan sejak masih kuliah demi membekali kebutuhan kompetensi di dunia kerja

Hard skills versus soft skills

Pertimbangan mengenai perlunya mengasah hard skill dan soft skill, tentu kerap menjadi perdebatan bagi banyak pelamar kerja dan fresh graduate seperti kamu. Sir Ken Robinson, salah seorang penasehat edukasi internasional dalam salah satu kesempatannya di TED Talks menekankan bahwa hard skills masih menjadi salah satu kompetensi yang diagungkan dalam dunia pendidikan karena pada era industri kemampuan ini lebih bisa diukur dan terstandarisasi. Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan era industrial yang masih berorientasi pada hasil/kuantitas barang yang dapat diproduksi dalam periode waktu tertentu (batches).

 “We have a system of education that is modelled on the interest of industrialism and in the image of it. Schools are still pretty much organized on factory lines; ringing bells, separate facilities, specialized into separate subjects. We still educate children by batches,” – Sir Ken Robinson. 

Namun, saat ini kita tidak lagi hidup dalam Era Industri, melainkan pengetahuan yang berbasis ekonomi (knowledge economy). Sangat sedikit dari kita yang saat ini bekerja di pabrik dengan konsentrasi kerja yang monoton, tidak heterogen, atau bahkan mengharuskan sedikit koordinasi dengan banyak orang.

Nyatanya, tempat kerja modern saat ini didesign untuk mampu berkolaborasi dengan orang lain. Tempat tersebut merupakan lingkungan yang mengharuskan setiap orang untuk bernegosiasi, berkompromi dan berkomunikasi, untuk menjalankan beberapa basis kompetensi hard skills yang perlu diselesaikan secara pribadi maupun komunal. Jika Revolusi Industri mengharuskan tugas buruh manual sebagai kompetensi yang absolut, perkembangan Revolusi Industri selanjutnya menginginkan hal tersebut untuk lebih bisa diautomatisasi (dengan program, ataupun robot).

 

Kembangkan soft-skills di bangku kuliah

Banyak yang mengira bahwa mendapatkan pekerjaan merupakan pertarungan antara gelar pendidikan, indeks prestasi komulatif, dan kemampuan teknikal semata (hard skills). Meski tak sepenuhnya salah, cara berkomunikasi, bekerja dalam tim dan emotional intellegence atau soft skills, ternyata turut menjadi hal yang diperhitungkan dalam proses rekrutmen kerja. Hard skills yang melulu berkenaan dengan kemampuan praktikal tapi mengesampingkan perkembangan softskills di bangku kuliah, akan menjadi boomerang di masa depan.

Tapi tenang. Tahukah kamu, bahwa apa yang kita pelajari di sekolah tidak melulu berkenaan dengan hardskills semata? Kamu masih belum terlambat untuk meningkatkan softskills-mu, bahkan saat masih kuliah! Beberapa hal ini mungkin akan menjadi peluang untuk mengasah soft skills-mu untuk bekal persiapan di dunia kerja;

  • Menjadi asisten peneliti atau asisten dosen

Dari sisi kognitif, menjadi asisten peneliti akan mampu menambah ilmu di bidang yang sedang kamu geluti. Tapi tak hanya itu, menyelesaikan tugas penelitian dosen dan membimbing material studi untuk mahasiswa/adik tingkat ternyata mampu meningkatkan kemampuan interpersonalmu baik di dalam maupun luar kelas. Kamu bisa mengembangkan kemampuan emosionalmu untuk mau mendengar, menerima kritik, memberi solusi, serta meningkatkan kepedulian terhadap sekitar.

  •   Menjadi tour guide 

Menjadi tour guide ̶ atau pemandu dalam acara pengenalan kampus, misalnya ̶ adalah salah satu pengalaman untuk bisa berbincang dengan orang asing. Tak hanya itu, kamu juga bisa melatih menjawab pertanyaan random yang sering dilontarkan oleh orang-orang disekitarmu dengan percaya diri.

  • Berorganisasi dan memimpin kelompok

Akan ada banyak kemampuan yang kamu dapat dari menjadi anggota sebuah organisasi, apalagi kalau dipercaya menjadi pemimpin di organisasi tersebut. Tak hanya mampu mengorganisir kelembagaan tertentu, kamu juga mampu meningkatkan kemampuan komunikasi, negosiasi, dan management conflict. Satu hal yang pasti didapat dari mengikuti organisasi tentunya adalah menemukan teman baru! Dalam perkembangannya, jangan kaget kalau ternyata jaringan pertemanan atau networking-mu menjadi lebih luas!

  • Bekerja paruh waktu

Selain menambah uang jajan, bekerja paruh waktu atau part-time job (terutama yang mengharuskanmu untuk berinteraksi dengan orang lain) akan secara rutin membantumu untuk mengasah soft skills. Kamu akan menjadi pribadi yang berorientasi pada target dan tujuan tertentu karena dituntut untuk menghadapi berbagai jenis orang, konsumen, dan menyelesaikan berbagai jenis tugas sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada dihadapanmu.

  • Entrepreneurship

Menjadi entrepreneur mengajarkanmu untuk menjadi inovatif dan mengeksekusi berbagai ide kreatif yang kamu punya. Tak hanya itu, entrepreneurship ikut mengajarkanmu dalam mempromosikan dan bertemu target pasar serta investor yang kamu sasar. Entrepreneurship merupakan salah satu gerbang yang mengantarkanmu pada dunia management yang nyata.

 

(Fulca Veda)

Sumber Ilustrasi:  https://legrandblogdelavente.halifax.fr/files/2016/05/meilleur-entrai%cc%82nement-avec-la-vide%cc%81o.png

Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung