Memulai dari Mimpi

Setelah lulus, sebagian besar orang akan mencari pekerjaan. Pertanyaan adalah: harus mulai dari mana?

Tips memasuki dunia kerja, tanamkanlah keyakinan bahwa everything starts with a dream. Kita harus punya cita-cita. Cita-cita bisa setinggi langit atau setinggi tanah. Besarnya mimpi bisa dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Yang terpenting adalah memiliki impian sebab impian memacu kita untuk tetap maju.

Bagaimana menentukan impian? Coba ambil pulpen dan selembar kertas lalu tulis lima impianmu selama lima tahun ke depan. What do you think will happen to you in the next five years?

“Saya kenal seseorang yang saya sebut mentor. Dia juga bekerja di industri perbankan. Lima belas tahun lalu, ia kena PHK masal bersama 2.000 karyawan lain karena perusahaannya tidak sanggup lagi mengelola karyawan yang membludak. Sepulang kantor setelah di-PHK, ia mampir ke mall untuk membeli buku catatan kecil. Di sana, ia tuliskan 100 mimpi yang ingin dicapainya dalam kurun waktu sepuluh tahun mulai dari hal-hal yang besar sampai hal-hal kecil seperti membeli komputer dua tahun lagi, motor setahun lagi, dll. Saat ini, 70 impian realistis di dalam buku catatan kecil yang sudah lusuh itu telah terwujud. Sisanya yang 30 adalah impian ‘gila’ seperti mendaki Gunung Everest, menjadi pilot, dan lain-lain. Namun, siapa yang tahu kalau suatu hari kelak mentor saya itu bisa mewujudkan 100 mimpinya? Itulah kekuatan mimpi yang berpadu dengan keyakinan. Kuncinya, tetapkan mimpi yang spesifik dan deadline untuk mencapainya.”

–Ardinan Santoso

dalam Career Information Session & Career Training ”Saturday Lesson #1″ 12 Mei 2012 di ITB Career Center

Tanyakan tiga pertanyaan ini kepada diri Anda: (1) Where are you now? (2) Where do you want to be? (3) How to get there?

Ada banyak sekali pilihan di dalam hidup. Jadi, menentukan tujuan di awal adalah hal yang penting agar kita benar-benar dapat mencapai mimpi kita. It’s all about choice and perseverance. If you make a choice, focus on that.