Ibu Mutiara L. Purba selaku pembicara dalam acara Saturday Lesson: Personal Branding and Relationship Skill pada Sabtu secara daring. (20/03/21)
Bandung, ITB Career Center - Pada hari Sabtu (20/03/2021), telah berlangsung webinar bertema “Personal Branding dan Relationship Skill”. Webinar yang diadakan oleh ITB Career Center ini merupakan bagian dari acara rutin bulanan bertajuk Saturday Lesson. Webinar ini dibuka oleh sambutan dari Dede Koswara, kepala kantor kealumnian ITB dan dibawakan oleh Hasnaa Salsabila Ramadhani (Teknik Sipil ITB’2016) sebagai moderator sekaligus MC.
Kali ini, Saturday Lesson mengundang Mutiara L. Purba, Head of Relationship & Partnership di Blibli.com untuk membawakan materi personal branding dan relationship skill. Pada topik bahasan pertama, Mutiara menyatakan bahwa personal branding adalah bagaimana kita mengkomunikasikan kepribadian, nilai, tujuan hidup, dan skill yang kita miliki untuk membangun sebuah reputasi. Dengan kata lain, personal branding adalah irisan antara bagaimana Anda melihat diri sendiri dengan bagaimana orang lain melihat Anda. Pembicara contohnya, dengan bangga ia menyatakan bahwa personal branding-nya adalah sebagai seorang perempuan yang bekerja sekaligus seorang ibu yang menyenangkan.
Terdapat setidaknya empat poin yang digarisbawahi dari personal branding ini, di antaranya adalah:
- Be Mindful of 3A’s: Appereance, Activities, Achievement. Beri perhatian yang lebih untuk penampilan, aktivitas, dan pencapaian-pencapaian yang kita tampilkan di depan publik. Dalam hal ini appereance yang dimaksud tidak terbatas hanya dalam penampilan secara fisik dengan memperhatikan misalnya apa yang kita kenakan tapi juga termasuk penampilan nada suara dan bahasa tubuh. Aktivitas dan pencapaian juga berpengaruh atas personal brand. Contohnya dalam jobseeking, pencari kerja biasanya mencantumkan minat pada bidang tertentu di CV untuk menambah kemungkinan lolos screening. Pernyataan minat tersebut akan lebih dapat dipercaya ketika mereka dapat membuktikannya dalam pencapaian dan aktivitas yang relevan.
- Be genuine and be yourself! Jadilah diri sendiri, jangan coba untuk membohongi diri sendiri dengan menjadi orang lain. Pembicara menambahkan juga bahwa tentu saja terkadang terdapat sebuah kasus di mana seseorang sukses menampilkan personal branding yang berbeda dengan kepribadian aslinya, misalnya seseorang yang sebenarnya lemah lembut tapi berusaha keras mengubah nada bicara dan pembawaannya menjadi seseorang yang tegas, dan itu berhasil. Namun untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan upaya yang lebih besar dibandingkan dengan apabila sejak awal orang tersebut tidak mencoba untuk menjadi orang lain.
- Buat sebuah online presence. Untuk menjelaskan hal ini, pembicara menyarankan sebuah aksi singkat untuk peserta webinar agar mencari nama lengkap masing-masing di situs pencarian Google. Hasil yang muncul pada laman pertama dapat dikatakan sebagai online presence. Ia menggarisbawahi pentingnya seorang jobseeker memiliki media sosial formal dan setidaknya satu lagi media sosial pilihan untuk menunjukkan aktivitas, minat, dan hobi lain yang tidak berhubungan dengan dunia profesional namun berguna juga untuk membangun personal branding. Sebagai contoh, pembicara memilih LinkedIn sebagai platform media sosial formal tapi juga mengaku senang menampilkan aktivitasnya dengan keluarga dan hobinya bernyanyi di media sosial Instagram. Ia mengibaratkan sosial media sebagai “pekarangan rumah” karena menunjukkan kepribadian penggunanya yang dapat dilihat oleh orang lain tanpa harus “masuk” atau mengenal orang tersebut secara personal.
- Terakhir dan mungkin paling penting: be consistent! Menjadi konsistensi penting untuk menjaga integritas personal branding yang telah kita bangun. Jangan menjadi seseorang yang misalnya, mendukung suatu isu di satu platform tapi mengimplikasikan hal yang berlawanan di platformlain. (Salma Febriyanti Humaera)