English Language Indonsian Language

Empat Langkah Hadapi Graduation Anxiety

 Student Counselor Universitas Prasetiya Mulya, Fatimah Muthahirah. 

Bandung, ITB Career Center - Pernah dengar yang namanya graduation anxiety? Graduation anxiety adalah kecemasan yang dirasakan oleh seseorang menjelang kelulusan atau setelah kelulusan dan akan menghadapi dunia setelah lulus. Kecemasan timbul karena kita khawatir dengan masa depan.

Menurut Student Counselor Universitas Prasetiya Mulya, Fatimah Muthahirah, biasanya anxiety menimbulkan perubahan secara fisik dalam diri kita. Misalnya ketika kita secara berlebihan memikirkan sesuatu makan akan menimbulkan nafsu makan meningkat, atau sebaliknya yaitu nafsu makan berkurang atau yang paling sering terjadi adalah perubahan nafas.

“Mahasiswa yang akan lulus atau yang baru saja lulus kuliah, biasanya merasakan anxiety atau disebut dengan graduation anxiety. Ini adalah hal yang biasa, kita tidak apa-apa merasakan hal ini. Kita tidak sendiri,” ujar Fatimah saat mengisi acara Graduation Anxiety : Knowing the Drill to Get Your Dream Job Courageously, IB Talk MM Prasetiya Mulya yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (6/10/2020)

Kecemasan adalah hal yang biasa terjadi, namun kecemasan menjadi tidak baik jika berlebihan. Menurut Fatimah, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar tidak terjadi kecemasan berlebihan. Berikut adalah hal yang bisa lakukan untuk menghindari kecemasan berlebihan. 

Accept Reality

Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menerima kenyataan. Tidak hanya kita yang kesulitan untuk mencari pekerjaan, di zaman pandemi ini semua orang merasakan hal yang sama. Yang dapat kita lakukan adalah fokus pada diri sendiri dan mensyukuri apa yang kita miliki sekarang.

Selain itu, Fatimah mengatakan untuk berhenti berandai-andai. Misalnya kita coba berandai jika saja mencari pekerjaannya sebelum pandemi, atau jika saja kuliah lebih rajin sehingga bisa melakukan ini itu sekarang, berhenti untuk berandai-andai. Fokus kepada apa yang bisa kita kontrol.

“Sebenarnya menerima kenyataan ini tidak mudah untuk kita lakukan, namun kita bisa coba dengan berhenti berandai-andai karena artinya kita fighting dengan sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Jadi kita harus terima realitanya, Sekarang kita sedang berada di jalan yang susah, semua serba terbatas dan itu tidak apa-apa. Kalian tidak sendirian dalam merasakan ini,” ujarnya.

Take time to learn yourself

Setelah kita dapat menerima kenyataan, yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah gunakan waktu ini untuk belajar tentang diri sendiri. Beri jeda untuk diri sendiri, cari tahu tentang apa sebenarnya yang kita inginkan dalam berkarir, karir seperti apa yang kita impikan, apa tujuan kita sebenarnya, apakah tujuan berkarir adalah untuk mencari uang, meningkatkan kemampuan, mencari pengalaman dan lain sebagainya. Selain mengenali diri sendiri, kenali juga tren job market kini. Lakukan riset untuk mengetahui kemampuan apa yang paling dibutuhkan sekarang.

“Kita selama ini selalu mencari-mencari-mencari di luar sana jawabannya, tapi bisa jadi jawabannya itu ada di dalam diri kita sendiri. Artinya kita coba pelajari, sebenarnya yang kita mau itu apa,” ujar Fatimah.

Mencari pekerjaan sekaligus melatih kemampuan

Setelah kita melakukan riset tentang job market dan mengetahui kelemahan diri sendiri, kita dapat fokus membangun keterampilan diri. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melatih kemampuan agar sesuai dengan kebutuhan, bisa dengan mengikuti les gratis, bisa juga ambil pendidikan formal yaitu melanjutkan S2. Pilihan keterampilan apa yang bisa kita asah sesuai dengan tujuan karir kita.

Build Resilience

Kemampuan ketahanan diri adalah kemampuan dimana saat kita jatuh, kita dapat bangkit lagi. Ketika kita tidak lolos dalam suatu seleksi, kita akan menerima hal tersebut. Kita menerima diri bahwa kita sedang jatuh, tetapi kita tentu akan bangkit kembali. Walaupun kita sering mendapatkan penolakan, kita harus tetap giat dan tekun untuk terus bangkit. 

Fatimah mengatakan, walaupun sulit untuk dilakukan, kita harus tetap mencoba. Menurutnya kita punya waktu untuk mengendalikan apa yang kita ingin kita lakukan. Cobalah terapkan beberapa tips di atas untuk mengatur kecemasan kita agar tidak berlebihan. Ubahlah tenaga untuk cemas menjadi tenaga untuk bangkit. (Mar)

Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung