Bandung, ITB Career Center - The Development Bank of Singapore Limited, atau dikenal dengan DBS, kembali melakukan rekrutmen tahunan di ITB, Kamis ini (14/3). Berbeda dari rekrutmen tahun sebelumnya, rekrutmen kali ini ternyata membuka dua posisi sekaligus yakni untuk program Management Associate (MAP) dan Graduate Associate Program (GAP).

Anna Virenzia Hartojo selaku Head of Talent Management & Senior Business HR DBS Indonesia mengatakan bahwa rekrutmen untuk dua posisi ini memang dibuka sebagai program akselerasi untuk mencari the next leaders di Bank yang berkantor pusat di Singapura tersebut.

Anna Virenzia Hartojo selaku Head of Talent Management & Senior Business HR DBS Indonesia, mewawancarai salah satu kandidat dari ITB untuk seleksi program Management Associate dan Graduate Associate Program di ITB. (Dok. ITB Career Center/fulca)

"Rekrutmen kali ini berguna untuk mencari the next leaders di bank DBS. Ada dua program yang dibuka, yakni Management Associate Program (MAP) untuk pro hire atau experienced candidate yang memiliki pengalaman 2-3 tahun kerja, dan Graduate Associate Program (GAP) untuk freshgraduate hingga yang berpengalaman kerja kurang dari 2 tahun. Keuntungannya, rekrutmen ini memang merupakan program akselerasi, akan ada exposure hingga penempatan di Singapura serta 6 bisnis unit lainnya seperti di Hongkong, India, dan lain-lain," ungkapnya.

Lebih jauh, Anna menjelaskan bahwa program akselerasi ini hanya mengambil waktu selama 18 bulan untuk program Management Associate dan 24 bulan untuk Graduate Associate Program. Dengan melibatkan pada proyek-proyek DBS secara langsung, kandidat terpilih akan di-training di Jakarta serta Singapura dan di rotasi di beberapa unit hingga akhirnya memperoleh penempatan.

"Sistemnya nanti setelah penempatan, teman-teman akan dilihat per-performance, mereka berkesempatan untuk memilih karir di unit lain lewat sistem 2+2 dimana setelah 2 tahun mereka bisa mengajukan sendiri rotasi ke unit lain dengan 2 bulan masa percobaan. Inilah kesempatan akselerasi lain yang kami tawarkan," tambahnya.

Meskipun latar belakang studi di ITB tidak berkenaan dengan dunia perbankan, Anna menjelaskan bahwa Kampus Ganesha adalah kampus prominen yang kerap dituju DBS untuk rekrutmen tahunannya.

"Aspirasi orang berbeda-beda, boleh saja latar belakang studinya bertolak belakang dari industri yang Ia geluti, tapi kalau kompetensi dan kepentingannya bisa match dengan posisi yang kita butuhkan itu tidak masalah, karena nanti kita akan berikan training terkait dunia perbankan juga. Di Indonesia, ITB adalah kampus prominen yang kita incar karena memang kita melihat grade dan agilitasnya sesuai dengan kultur inovasi kami di DBS. Sejauh ini dari keseluruhan 50 kandidat pada seleksi dua program DBS, sudah ada tiga kandidat dari ITB yang kami perhitungkan hingga tahap wawancara ini," tuturnya. (Fulca)