Beberapa peserta mengikuti rangkaian rekrutmen yang diadakan PT Torrecid Indonesia di ITB Career Center, Jalan Ganesha No.10 Kota Bandung (7/2/2018). (Dok. ITBCC/Mar)
Bandung, ITB Career Center- PT Torrecid Indonesia mengadakan rekrutmen di ITB Career Center, Jalan Ganesha No.10 Kota Bandung pada Kamis (14/2/2019). Perusahaan yang berdiri pada 1995 di Indonesia ini berfokus pada penyediaan layanan dan solusi untuk ubin keramik dan kaca perusahaan. Staf Human Resources (HR) PT Torrecid Indonesia, Yunita A Tyas mengatakan, demi mewujudkan misi menjadi perusahaan keramik nomor satu, PT Torrecid Indonesia mencari lulusan terbaik yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan.
Tahap rekrutmen dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahap pertama dimulai dengan tes tertulis, kemudian interview oleh HR, dilanjutkan dengan interview oleh user perbidang dan terakhir adalah final interview. Yunita mengatakan, perusahaan mencari calon karyawan yang tahan banting. Tidak hanya pintar, pelamar harus memiliki usaha yang tinggi, ketelitian, terus ingin berkembang, kebernian, kecepatan, kemauan keras, tekad dan ambisi menjadi yang terbaik.
“Bekerja di perusahaan kami artinya maraton. Sesuai company culture-nya, kita cari orang-orang yang lebih ke spiritnya ya, mereka punya fighting spirit, mereka punya inisiatif, mereka punya kemauan untuk belajar diluar minimum akademis,” ujarnya.
PT Torrecid Indonesia mencari fresh graduate yang memiliki semangat belajar. Yunita mengatakan, perusahaannya memang tidak langsung mencari profesional terutama untuk mengisi jabatan yang sudah tinggi. Perusahaan mencari orang-orang terbaik dan melatih karyawan dari bawah hingga memiliki posisi yang tinggi.
“Perusahaan kami punya value, salah satunya adalah inisiatif untuk belajar, untuk memecahkan masalah yang ada. Jadi, pada akhirnya bagi kita yang namanya belajar, yang namanya melakukan sesuatu pekerjaan pasti ada kemungkinan dia gagal, bagi kita ketika dia melakukan kesalahan itu tidak masalah, yang jadi masalah adalah ketika dia melakukan kesalahan lebih dari sekali, karena berarti kan tidak ada proses belajar disana” jelas Yunita.
Menurut Yunita, melakukan kesalahan adalah hal biasa, akan tetapi karyawan harus belajar dari kesalahan diri sendiri dan orang lain, yang terpenting adalah tidak melakukan kesalahan yang sama. Yunita berharap, pelaksanaan rekrutmen ini dapat berjalan sesuai rencana dan mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kriteria.
“Kita yang koreksi orang untuk belajar dan mencoba hal baru, terus berinovasi, pasti itu ada resikonya dan sebagai company kita sudah tau kok, resikonya dia bisa fail, research nya bisa gagal, dan itu satu konsekuensi karena kita meng-hire fresh graduate. Rekrutmen ini tanpa kuota, disesuaikan dengan kualifikasi kita, selalu ada tempat untuk good people,” jelasnya. (Mar)