English Language Indonsian Language

Saturday Lesson: Bicara Perkembangan Kompetensi bagi Generasi Milenial Bersama D&D Consulting dan Prelo

Ni Made Suryani dari D&D Consulting saat memberikan materi pada Saturday Lesson sesi ketiga di Program Pendidikan dan Pelatihan 2017.

Ni Made Suryani dari D&D Consulting saat memberikan materi pada Saturday Lesson sesi ketiga Program Pendidikan dan Pelatihan 2017.

Bandung, ITB Career Center  ̶  Ni Made Suryani, konsultan karir D&D Consulting bersama Fransiska PW, founder dari start-up Prelo memberikan berbagai tips dan trik dalam berkarir pada Program Pendidikan dan Pelatihan 2017, di GKU Timur ITB, Sabtu 25 November 2011.

Pada kesempatannya, Ni Made menjelaskan bahwa memahami kompetensi adalah hal yang lumrah dan perlu untuk memahami kesesuaian diri terhadap posisi kerja yang ditargetkan oleh pelamar dan lulusan ITB. Kompetensi sendiri didefinisikan sebagai sekumpulan atribut yang dimiliki oleh seseorang dan terdiri dari aspek kapabilitas intelektual, motivasi, dan sosial untuk mengerjakan kegiatan tertentu.

“Ada beberapa kompetensi yang dibutuhkan dalam proses perkembangan karir dari sebuah industri ketenagakerjaan abad 21. Kompetensi tersebut meliputi berbagai keleluasaan yang bisa menjadi tantangan dan peluang generasi milenial, yakni; penyelesaian masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreatifitas, people management, koordinasi, emotional intelligence, orientasi pelayanan, negosiasi, serta aspek kognitif seperti IPK disipilin ilmu tertentu,” jelasnya saat ditemui seusai presentasi pelatihan di Ruang 9211 ITB, Sabtu (25/11).

Ia menambahkan bahwa dengan menemukan tempat yang tepat, termasuk mengetahui kelebihan, kekurangan diri, dan membuat perencanaan karir yang baik akan membuat seseorang menonjol dalam proses rekruitmen dan dalam pasar ketenagakerjaan.

Ketika diwawancarai, Ni Made menyebutkan bahwa pembekalan kognitif dan hardskills yang diberikan dari ITB sendiri sebenarnya sudah cukup, hanya saja, ada beberapa yang perlu dikembangkan oleh alumni ITB sebelum lulus.

“Sebenarnya yang mandatory untuk hardskills adalah perlu dikembangkan kemampuan writing dan presentation skills, juga team work. Kemampuan ini sangat basic dan harus dimiliki anak ITB, beberapa kali saya isi konsultasi disini ada yang tidak bisa mengembangkan CV, menulis report, ataupun memo. Sedangkan untuk komunikasi, presentation skills menjadi tugas besar yang harus diatasi oleh semua pihak di ITB. Saya pribadi adalah alumni Teknik Fisika ITB, sayangnya, ketika saya dan banyak klien tahu, ternyata lulusan ITB memiliki tendensi untuk tidak bisa menyampaikan ide lewat lisan. Akhirnya, ide-ide bagus dan akademik yang selama ini kita pelajari tidak terimplementasikan dan tidak tersampaikan dengan baik, sehingga perlu masuk dapur training,” ujarnya.

Di sisi lain, Fransiska PW pendiri Prelo, penerima beasiswa Singularity dari Sillicon Valley, sekaligus alumni IF ITB 2008 menyampaikan, bahwa salah satu kompetensi yang perlu dipelajari kebanyakan lulusan teknik agar bisa bertahan di lingkungan millennial yang bergerak serba cepat dan tanpa batas ini termasuk perlunya mempelajari finance dan innovation accounting.

“Dimana pun kita bekerja, baik bekerja di perusahaan berbasis human resources maupun di start up IT, yang paling krusial adalah attention to detail, adaptasi dengan masalah, dan akuntansi/finansial. Meski membosankan, akuntansi dalam eksekusi proyek adalah perlu. Hal ini bermanfaat agar kita bisa mengetahui prioritas kerja mana yang perlu didahulukan, resiko apa yang harus dikalkulasi, serta seberapa jauh kerja kita bisa berhasil,” ujarnya di akhir presentasi.

Selengkapnya mengenai ‘Excellence In Supervision & Competency Based Development' bisa diunduh di sini dan dilihat di Career Grooming. (fv)

Komentar


Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung