BANDUNG, Ditmawa ITB – Lulusan ITB diharapkan tidak hanya menjawab tantangan Dunia Usaha dan Dunia Industr (DUDI), namun juga bisa dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah Ph.D saat membuka acara User Gathering ITB 2021 yang digelar secara daring pada 25 Oktober 2021. 

Reini mengungkapkan, untuk mencapai kemaslahatan publik maka salah satu caranya  diperlukan hubungan kemitraan yang baik antara dunia industry dengan lulusan dari dunia pendidikan. Dengan adanya acara User Gathering ini, ia berharap bisa memperoleh masukan dari dunia industri perihal lulusan ITB yang sesuai dengan tantangan di masa depan. 

“Kita memiliki User Study, dimana perolehan data dan faktanya sangat valid dan bahkan diakui secara statistika di dunia pendidikan internasional. Untuk itu, kita tentu memerlukan masukan dari Bapak, Ibu perwakilan perusahaan yang hadir kali ini,berdasarkan data dan fakta yang ada. Alhamdulilah, ITB sudah memiliki metodelogi yang sudah teruji dengan User Study ini,” paparnya. 

Ia berharap, dengan adanya data dan fakta yang didapatkan dari metodelogi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh dunia industri maupun perguruan tinggi. Kehadiran data yang valid, kata Reini, menjadi sebuah poin pertimbangan penting dalam mengambil suatu kebijakan. 

Sementara itu, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB Dr. G. Prasetyo Adhitama menuturkan perihal Tracer Study, sebuah metode pelacakan alumni yang bertujuan untuk memperoleh data dan masukan perihal kompetensi dan kebutuhan industri. ia mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang kompeten, ITB tentu berkewajiban dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul,. Hal ini berarti, lulusan ITB harus memiliki kompetensi unggul, baik soft skills maupun hard skills, serta agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

Ia menyebutkan, proses pembelajaran di ITB terus dievaluasi secara berkelanjutan. Sebagai bagian dari evaluasi atas tujuan dan proses pendidikan, maka pihaknya melakukan Tracer Study, untuk mengukur kualitas lulusan terkait kompetensi di masa depan yang diperlukan oeh para lulusan dalam berkarir. 

“Informasi dari para lulusan sangat penting juga karena menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang mereka lakukan pada masa kuliah di ITB dikaitkan dengan kondisi nyata yang mereka hadapi di masyarakat setelah lulus. Begitu pun dengan pandangan-pandangan serta penilaian dari Lembaga-lembaga dimana lulusan mengabdikan diri setelah lulus, merupakan umpan balik yang bermanfaat karena menunjukkan penerimaan, kritik serta harapan masyarakat terkait kualitas lulusan ITB,” jelas Prasetyo. 

Pada kesempatan tersebut, dipaparkan pula rencana pengembangan Tracer dan User Study oleh Ketua Career Center Sonny Rustiandi MBA, Ph.D. Acara ini pun digelar dengan adanya talkshow bersama dua panelis. Diantaranya membahas Peran User Survey dalam Perangkingan ITB Sebagai World Class University dan Hubungan Kerjasama ITB dengan DUDI oleh Dr. Purbandono ST, MM selaku Ketua Satuan Penjamin Mutu (SPM) ITB, serta Expert di Bidang Tracer Study dan User Survey, Dr. Bambang Setia Budi M.Eng, yang memberikan pandangannya perihal Feedback User untuk L:ulusan di Perguruan Tinggi.