Human Resources Nikkei HR. Inc, Yuri Fokuoka pembicara Seminar Nikkei Asian Recruiting Forum 2019 di Ruang 9211 ITB Career Center Lantai 2, Jalan Ganesha No. 10, Kota Bandung, pada Selasa (26/3/2019). (Dok. ITB Career Center/Mar)
Bandung, ITB Career Center – Bekerja di Jepang merupakan impian banyak orang. Negara dengan tingkat kedisiplinan tinggi ini ternyata memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat dunia untuk berkarir di Jepang. Human Resources Nikkei HR. Inc, Yuri Fokuoka memberikan gambaran mengenai budaya bekerja di Jepang dalam Seminar Nikkei Asian Recruiting Forum 2019.
Nikkei HR. Inc. sendiri merupakan konsultan asal Jepang yang menyalurkan tenaga kerja untuk perusahaan di Jepang. Nikkei HR. Inc menyelenggarakan acara Nikkei Asian Recruiting Forum yaitu melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk memberikan informasi mengenai pekerjaan di Jepang, dan mencari kandidat terbaik untuk diundang ke Jepang mengikuti rangkaian rekrutmen bersama perusahaan-perusahaan Jepang. Berikut adalah beberapa budaya kerja di Jepang yang dipaparkan Yuri dalam seminar tersebut.
1. Lifetime employment
Budaya kerja yang pertama adalah prinsip lifetime employment. Orang Jepang terbiasa mengabdi pada satu perusahaan hingga mereka pensiun. Biasanya di Jepang seseorang akan setia pada satu perusahaan saja. Menurut Yuri, perusahaan pun tidak bisa begitu saja memberhentikan karyawannya, kecuali jika karyawannya melakukan tindakan kriminal.
“Walaupun judulnya lifetime, tapi bukan harus lifetime berada di sana. Sebenarnya jika ingin pindah bekerja pun bisa saja. kalo mau pindah kerja bisa saja. Nanti diperusahaan lain akan sama, istilahnya shuushin koyou (pekerjaan seumur hidup),” jelas Yuri saat menjadi pembicara seminar di Ruang 9211 ITB Career Center Lantai 2, Jalan Ganesha No. 10, Kota Bandung, pada Selasa (26/3/2019).
2. Gaji dan biaya hidup
Yuri mengatakan untuk sistem penggajian, rata-rata perusahan di Jepang akan memberikan gaji bulanan dengan jumlah 200 ribu-250 ribu yen (setara 25 - 32 juta rupiah). Selain gaji, karyawan mendapatkan bonus pertahun pada Juni yang setara dengan dua bulan gaji. Selain itu, setiap tahun perusahaan akan melakukan evaluasi kinerja karyawan, bagi karyawan yang memiliki kinerja baik, akan mendapatkan kenaikan gaji.
Jepang memang sangat memikirkan kesejahteraan karyawannya. Hal ini terbukti dari berbagai fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Selain gaji dan bonus pertahun, Yuri mengatakan karyawan pun mendapat berbagai tunjangan seperti kesehatan diri, kesehatan anak, biaya sewa rumah (dibayar sebagian oleh perusahaan), hingga biaya pelatihan.
“Masih banyak fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, ada pula biaya belajar sebesar 100 ribu yen (setara dengan 12 juta rupiah) untuk meningkatkan kemampuan karyawan di berbagai bidang,” jelas Yuri.
3. Training program
Salah satu karakteristik dari perusahaan di Jepang adalah adanya sistem pelatihan. Umumnya setiap karyawan baru akan menjalani masa training selama tiga bulan pertama. Pada training ini mereka akan dikenalkan dengan tugas semua divisi di perusahaan, sehingga karyawan baru akan benar-benar mengetahui perusahaannya, tidak hanya di divisi tempat ia bekerja.
“Setelah itu, sampai dengan 3 tahun akan ada aktifitas training lainnya, ada kalanya di luar negeri atau justru masih di dalam negeri. Di masa ini gaji tetap dibayar full,” jelas Yuri.
4. Keselamatan Bekerja
Pemerintah Jepang sangat serius perihal keselamatan kerja di perusahaan Jepang. Yuri mengatakan, Jepang sendiri memang merupakan negara dengan tingkat keamanan kerja yang tinggi. Sehingga, para karyawan tidak perlu khawatir dengan hal tersebut.
Dari empat hal di atas, terlihat bahwa bekerja di Jepang ternyata cukup menguntungkan. Dibandingkan negara lainnya, Jepang memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Selain itu, kesejahteraan karyawan pun sangat baik. Mungkin itu salah satu alasan karyawan-karyawan di Jepang bekerja dengan disiplin dan setia terhadap perusahaan.