Profil Pak Hari Tjahjono dalam presentasinya mengenai Saturday Lesson: Technopreneur Insight – Develop Your Personal Goal Setting. (20/02/2021)
Bandung, ITB Career Center – Dalam acara Saturday Lesson: Technopreneur Insight – Develop Your Personal Goal Setting pada Sabtu 20 Februari 2021 secara daring bersama Pak Hari Tjahjono kemarin, banyak pengalaman yang dibagikan oleh Alumni Teknik Mesin ITB angkatan 1984 tersebut. Pengalaman beliau dalam membangun perusahan maupun dalam kegiatan sosial begitu berkesan, dan banyak hal yang bisa dipetik dari pengalaman tersebut. Salah satunya adalah bagaimana cara membuat kontribusi yang bernilai pada lingkungan.
Pa Hari Tjahjono mendapatkan Ganesha Wirya Jasa Adiutama pada tahun 2018 dari ITB. Ganehsa Wirya Jasa Adiutama adalah penghargaan yang diberikan atas jasa atau mempunyai prestasi dalam mendukung pengembangan institusi ITB. Salah satu yang dilakukan Pa Hari adalah mencetuskan gerakan lomba ITB Ultra Maraton, acara penggalangan dana dari alumni untuk ITB.
Dalam hal membuat personal goal setting, ada 5 tahapan yang sebaiknya dilakukan berdasarkan pengalaman dari Pa Hari, yaitu
Dimulai dari apa itu misi dalam hidup kamu. Misi hidup itu lebih kepada memaknai tujuan dari penciptaan diri. Misalnya memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi alam sekitar kita atau rahmatan lil alamin. Buatlah hidup yang bermakna atau bermanfaat untuk lingkungan.
2. Cita – Cita
Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit! Ungkapan itu tidak hanya sekedar kiasan, tapi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka pasti akan tercapai. Dengan cita-cita yang tinggi, hal ini mendorong kita untuk termotivasi mencapai impian tersebut.
3.Pengembangan Diri – Personal Goal
Optimalkan potensi yang ada pada diri kita, agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mengembangkan potensi diri sebaiknya mengikuti SMART rules, yaitu
Specific dimana potensi yang ingin digali itu apa, misalnya kemampuan untuk public speaking
Measurable dimana harus dapat diukur
Achievable dimana harus dapat dicapai
Realistic dimana harus realistis
Timely dimana harus ada batas waktu, misalnya 1 bulan, 3 bulan dsb.
4. Kontribusi
Kontribusi atau bisa memberikan manfaat bagi sekitar kita. Tidak harus lingkungan yang besar-besar, mulailah dari lingkungan keluarga. Dan berkontribusi itu tidak harus dengan uang, tapi juga bisa dalam bentuk ilmu atau jasa atau waktu atau tenaga seperti seorang filantropi.
5. Doa
Yang terakhir adalah doa. Akan selalu ada invisible hands yang akan menolong kita untuk mencapai keinginan kita. Janganlah lupa untuk selalu berdoa.
Selain dari ke 5 tahapan tersebut, jangan lupa juga untuk membangun network apapun cita-citanya. Networking itu membutuhkan waktu bisa berbulan-bulan maupun bertahun-tahun. Akumulasi dari pengalaman akan membantu terbentuknya networking yang baik, sehingga hal ini juga turut menunjang dari pembentukan goal setting tadi. (EF)