English Language Indonsian Language

Beberapa Cara Agar Pemilik Usaha Bertahan Dalam Krisis Coronavirus

(Sumber Gambar : https://www.hashmicro.com/id/blog/wp-content/uploads/2020/04/20190708140543-GettyImages-882802584-1024x682.jpeg)

Bandung, ITB Career Center – Dampak dari krisis akibat Coronavirus salah satunya dirasakan oleh para pemilik usaha. Banyak toko atau jasa yang terpaksa berhenti sementara akibat berbagai kebijakan yang mengharuskan kita menjaga jarak dan karantina di rumah. Selama beberapa hari para pemilik usaha menutup usahanya dan kerugiannya tentu tidak sedikit.

Penjualan produk dan jasa turun hingga 50 persen bahkan lebih selama usahanya berhenti. Yang selanjutnya dipikirkan adalah keberlangsungan usaha tersebut. Belum lagi untuk beberapa pemilik usaha harus memikirkan nasib karyawan, harus membayar sewa tempat dan lainnya. Keadaan seperti ini sedikit demi sedikit akan mematikan usaha, terutama untuk beberapa usaha baru yang belum stabil.

Jadi bagaimana organisasi pembangunan dapat membantu pendorong kritis ekonomi lokal ini bertahan terhadap krisis seperti pandemi COVID-19? Dikutip dari nextbillion.net, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk bertahan di tengah krisis ini.

  • Terhubung dengan sesama pemilik usaha dan saling mendukung

Krisis seperti ini, menciptakan tantangan nyata bagi para pemilik usaha untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada pemilik usaha lainnya. Tentu tanpa tatap muka karena kita diharuskan menjaga jarak dan membatasi kontak fisik. Tetapi inilah saat yang paling penting untuk menjangkau para pemilik usaha, terutama yang berada satu wilayah dengan kita.

Kita dapat membangun relasi dan saling mendukung satu sama lain. Dukungan bisa berupa saling mempromosikan usaha, atau bahkan ikut membeli produk dan memakai jasa pemilik usaha yang terkena dampak paling hebat. Dukungan ini sangat berarti bagi para pemilik usaha kecil, kita akan lebih mudah melewati krisis yang ada jika bersama-sama.

  • Berikan dukungan emosional kepada pemilik usaha dan karyawan

Salah satu masalah kritis yang sering terabaikan di saat krisis adalah kesehatan emosi pemilik usaha. Selain mencari jalan keluar untuk mendukung para pemilik usaha secara finansial, memperhatikan dampak psikologis pada pemilik usaha dan karyawan pun tidak boleh terabaikan.

Mengatasi tantangan emosional yang diciptakan oleh krisis tentu tidak mudah. Dihadapkan dengan penjualan yang turun dengan cepat, masalah yang berputar dan ketidakpastian tentang berapa lama krisis akan berlangsung, pengusaha sering merasa kewalahan dan mengalami stress.

Mengatasi tekanan psikologis yang dihadapi pemilik usaha secara langsung membantu pemilik usaha untuk menerima kenyataan baru dan berpikir jernih dalam pengambilan keputusan. Memberi dukungan kepada para karyawan selama menghadapi krisis pun harus dilakukan, apalagi untuk karyawan yang harus dirumahkan tanpa diberi upah.

  • Bantu bisnis beralih ke mode bertahan hidup

Nasihat bisnis yang diberikan kepada pemilik usaha juga harus diubah. Jika biasanya fokus mengembangkan strategi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dalam bisnis. Namun, pada saat krisis, fokus harus bergeser untuk bertahan atau menemukan peluang pasar baru.

Pemilik usaha juga harus menemukan jalan baru untuk penjualan dan dalam kasus lain, pemilik usaha mampu mengidentifikasi peluang untuk membantu membiayai kerugian. Meskipun pengurangan staf tidak mungkin dihindari, penting untuk mendorong pemilik usaha mencari solusi lain terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan yang berdampak pada keberlangsungan karyawan.

Jutaan pemilik usaha kecil di seluruh dunia menghadapi situasi ini. Di Cina, misalnya, sebuah survei menemukan bahwa 20 persen usaha kecil dan menengah (UKM) tidak dapat bertahan dari karantina satu bulan dan hampir dua pertiga bisnis bangkrut jika keadaan seperti itu berlangsung selama tiga bulan. Dengan menjalankan beberapa tips di atas, semoga para peimilk usaha dapat saling mendukung dan dapat melewati krisis bersama-sama. (Mar)

 

Logo ITB Logo ICC ITB

GKU Timur ITB Building

Jln. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia

Customer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509177

career@itb.ac.id

Employer Service

Phone & Fax: (+62-22) 2509162

Email : employerservices@itb.ac.id

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung