Jadi Pemimpin yang Cintai Pekerjaan dan Anak Buah

 (Sumber Gambar : https://jagad.id/wp-content/uploads/2018/02/Kriteria-Pemimpin-Yang-Baik-Dan-Benar.jpg)

Bandung, ITB Career Center – Seorang pemimpin, harus dapat mencintai pekerjaannya dan mencintai timnya. Dikutip dari Forbes,com, seorang pemimpin yang baik, dapat mencintai anak buahnya. Kata cinta di sini bukan cinta romantis seperti cinta kepada lawan jenis, tetapi tentang bagaimana seorang pemimpin memperlakukan timnya dengan baik. Perlakuan baik tersebut secara alami akan mengalir begitu saja tanpa ada paksaan. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai hal tersebut.

• Cinta = Fokus

Ketika kita mencintai seseorang, kita akan melakukan yang terbaik untuk mereka. Kita mencari jalan terbaik dan selalu memikirkan dampaknya bagi mereka. Kita pun akan fokus pada orang yang kita cintai dibandingkan dengan diri kita sendiri. Hal inilah yang harus kita lakukan sebagai seorang pemimpin. Mencintai pekerjaan dan mencintai tim kita, sehingga kita selalu memberikan yang terbaik pada pekerjaan. Kita akan lebih fokus memikirkan hasil bekerja dan anak buah dalam mengambil keputusan.

• Cinta = Keyakinan

Ketika kita mencintai seseorang, kita akan yakin dengan kemampuan orang tersebut. Kita akan memiliki harapan yang tinggi karena keyakinan itu, kita akan mendorong mereka untuk terus melakukan yang terbaik. Hal ini pun yang terjadi kepada seorang pemimpin, begitu kita yakin kepada pekerjaan dan tim yang kita pimpin, maka hal ini akan mengubah segalanya. Keyakinan kepada seseorang akan mengubah sikap, harapan, dan kegigihan kita dalam membantu tim. Sebaliknya, tim yang dipercaya oleh pemimpin akan memberikan yang terbaik dalam pekerjaanya.

• Cinta = Dukungan

Ketika kita mencintai seseorang, kita akan mendukungnya. Kita ingin mereka melakukan yang terbaik. Sebagai pemimpin, kita bertugas untuk memberikan dukungan dan membesarkan hati setiap orang di tim, dan selalu siap sedia ketika mereka butuh didengarkan atau bantuan lainnya. Dukungan berarti menawarkan bantuan, memberikan perspektif dan selalu ada saat dibutuhkan. Tentu pemimpin yang memberikan dukungan seperti itu adalah pemimpin yang baik.

• Cinta = Mendengarkan

Ketika kita mencintai seseorang, kita akan mendengarkannya. Kita mendengarkan karena peduli. Sebagai seorang pemimpin kita akan menghargai tim dengan mendengarkan gagasan mereka. Kita akan memberi kesempatan kepada seluruh anggota tim untuk berpartisipasi memberikan ide dan gagasan.

Beberapa hal di atas adalah pengertian cinta seorang pemimpin kepada pekerjaan dan timnya. Hal tersebut bisa diasah dan terus dilatih bagi kita yang ingin menjadi seorang pemimpin. Setelah menjalankan beberapa hal di atas, kita akan tahu betapa bedanya bekerja dengan cinta dan tanpa cinta. (Mar)