
CEO Bukalapak, Fajrin Rasyid, menjadi salah satu pembicara dalam acara Millennials Career Talks, yang diadakan di Multipurpose Hall lantai 3, Gedung CRCS ITB, Kota Bandung, pada Sabtu (25/1/2020). (Dok. ITB Career Center/Mar)
Bandung, ITB Career Center – Seorang pengusaha harus bisa bertahan menghadapi masalah yang ada. Apalagi, sekitar 90 persen rintangan yang akan dilalui oleh seorang pengusaha adalah masalah. Hal ini disampaikan oleh CEO Bukalapak, Fajrin Rasyid, dalam acara Millennials Career Talks, yang diadakan di Multipurpose Hall lantai 3, Gedung CRCS ITB, Kota Bandung, pada Sabtu (25/1/2020).
Fajrin mengatakan, untuk siap menghadapi masalah, kita harus menentukan visi berwirausaha terlebih dahulu. Memiliki visi yang jelas akan membantu kita kembali fokus, ketika masalah muncul.
“Saran saya, tentukan alasan kenapa kita berwirausaha, tentukan visi besar kita. Ini akan membantu kita dalam membangun usaha. Jadi ketika kita mengalami masalah, kita akan kembali bersemangat untuk menjalani usaha tersebut,” ujar Fajrin di depan para peserta saat mengisi acara.
Fajrin menegaskan jangan sampai kita menjadi pengusaha hanya dengan tujuan seperti ingin memiliki waktu bekerja yang fleksibel, ingin memiliki budaya kerja yang fleksibel (pakaian bebas, pelaporan, dan lainnya), ingin memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan, ingin mengatur tim atau anak buah, dan gengsi sebagai pemilik perusahaan.
Menurutnya, segala hal menyenangkan yang didapat dari berwirausaha adalah bonus. Kita tidak boleh hanya terpaku pada hal tersebut. Jika kita bergantung pada hal baiknya saja, maka kita tidak akan kuat menghadapi masalah yang ada. Alasan yang paling tepat menjadi pengusaha adalah memberikan kebaikan bagi orang di sekitar kita, masyarakat dan karyawan.
“Waktu kerja fleksibel, iya, tetapi fleksibel ini bisa panjang juga waktunya. Tidak kenal waktu. Tetapi kalau kita menjadi pengusaha dengan visi untuk membantu orang lain di daerah kita dengan teknologi. Ketika ada masalah, kita akan fokus pada visi kita untuk membantu orang lain, sedangkan hal lain (keuntungan) akan mengikuti,” jelas Fajrin.
Selain itu, ada empat langkah berwirausaha ala Fajrin, yang dapat kita ikuti sebelum memulai berwirausaha. Pertama adalah mencari ide dan mematangkan ide tersebut. Kedua, mencari tim yang dapat mendukung ide tersebut. Contohnya, ketika kita memiliki ide untuk membuka kedai makanan, maka cari tim yang dapat memasak, tujuannya untuk mendukung kedai makan kita. Ketiga adalah mencari modal untuk merealisasikan ide. Terakhir adalah menjalankan ide tersebut.
“Jangan langsung mikirin modal karena modal bisa dari mana aja. Harus ada ide yang jelas. Setelah itu buat tim, cari tim yang sesuai dengan bidang yang akan kita pilih. Untuk merealisasikan ide kita cari tim seperti apa. Baru cari modal dan eksekusi,” jelasnya. (Mar)