
(Sumber Gambar : https://cdn.pixabay.com/photo/2017/05/02/02/42/office-2277193_960_720.png)
Bandung, ITB Career Center – Belakangan ini, media sosial, seperti Facebook, Twitter atau Instagram digunakan oleh sebagian orang untuk melihat karakter seseorang. Reputasi kita akan dinilai melalui media sosial. Bagaimana kita mempergunakan media sosial, akan dinilai oleh orang lain.
Salah satu yang akan melihat bagaimana kita bermain media sosial adalah perusahaan tempat kita bekerja. Media sosial kini menjadi salah satu cara bagaimana perusahaan melihat calon karyawan atau melihat karyawan bekerja. Bagaimana sifat karyawan, bagaimana karakter seseorang, akan terlihat dari cara seseorang memainkan media sosial. Mosterindia.com memberikan beberapa hal yang harus dihindari oleh kita agar tidak merusak reputasi di media sosial.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui batasan dalam memberikan informasi melalui media sosial. Media sosial bersifat umum, saat kita menyebarkan informasi, tentu informasi itu akan diterima oleh banyak orang. Jangan sampai kita mebagikan nformasi pribadi di media sosial secara berlebihan.
Selain itu, saat kita bekerja dalam satu perusahaan, secara otomatis kita akan membawa nama perusahaan atas apa yang kita lakukan, termasuk dalam bermain media sosial. Batasi informasi, terutama informasi perusahaan.
Media sosial digunakan untuk berbagi informasi dan tempat seseorang mengutarakan perndapat. Akan tetapi, jangan sampai kita menyebarkan npendapat negatif kita tentang atasan atau perusahaan melalui media sosial. Melakukan hal tersebut di media sosial tidak akan membantu kita menyelesaikan masalah dengan atasan atau perusahaan. Sebaliknya, hal tersebut hanya akan menambah masalah.
Selain melalui kata-kata, foto dan video yang kita bagikan di media sosial akan mempengaruhi reputasi kita. Menyebarkan foto atau video yang melanggar norma akan memberikan dampak buruk, tidak hanya untuk pribadi, tetapi juga perusahaan.
Menyebarkan ujaran kembencian atau sesuatu yang negatif di media sosial ternyata akan membawa dampak buruk bagi kita. Seseorang yang terlalu banyak hal negatif dibandingkan hal positif dalam timeline media sosial, memperlihatkan kita sebagai pribadi yang tidak baik. Jika kita emosi, maka luapkan emosi tersebut dengan hal-hal positif. Jangan sampai hal positif tertutupi dengan hal negatif yang lebih banyak kita bagikan.
Platform media sosial adalah salah satu jalan untuk menjangkau dan berjejaring dengan para profesional, tetapi jangan terlalu agresif. Permintaan rekomendasi berulang, tuntutan untuk lowongan kerja dan hal memaksa lainnya, akan membuat kita dipandang sebagai penganggu. Kita perlu menggunakan media sosial untuk meningkatkan jejaring kita dalam berkarir.
Ada beberapa aturan yang harus kita pikirkan sebelum menggunakan media sosial, diantaranya, jangan pernah memposting apa pun di profil publik yang sekiranya akan menyinggung orang lain. Selain itu, kita harus memikirkan dampak apa yang akan ditimbulkan dari postingan yang kita buat. Jangan sampai hal tersebut menjadi boomerang bagi kita. (Mar)
Bijak Gunakan Media Sosial Demi Bangun Reputasi Baik di Tempat Kerja
Bandung, ITB Career Center – Belakangan ini, media sosial, seperti Facebook, Twitter atau Instagram digunakan oleh sebagian orang untuk melihat karakter seseorang. Reputasi kita akan dinilai melalui media sosial. Bagaimana kita mempergunakan media sosial, akan dinilai oleh orang lain.
Salah satu yang akan melihat bagaimana kita bermain media sosial adalah perusahaan tempat kita bekerja. Media sosial kini menjadi salah satu cara bagaimana perusahaan melihat calon karyawan atau melihat karyawan bekerja. Bagaimana sifat karyawan, bagaimana karakter seseorang, akan terlihat dari cara seseorang memainkan media sosial. Mosterindia.com memberikan beberapa hal yang harus dihindari oleh kita agar tidak merusak reputasi di media sosial.
1. Membagikan terlalu banyak informasi
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui batasan dalam memberikan informasi melalui media sosial. Media sosial bersifat umum, saat kita menyebarkan informasi, tentu informasi itu akan diterima oleh banyak orang. Jangan sampai kita mebagikan nformasi pribadi di media sosial secara berlebihan.
Selain itu, saat kita bekerja dalam satu perusahaan, secara otomatis kita akan membawa nama perusahaan atas apa yang kita lakukan, termasuk dalam bermain media sosial. Batasi informasi, terutama informasi perusahaan.
2. Memberikan kritik kepada perusahaan atau atasan
Media sosial digunakan untuk berbagi informasi dan tempat seseorang mengutarakan perndapat. Akan tetapi, jangan sampai kita menyebarkan npendapat negatif kita tentang atasan atau perusahaan melalui media sosial. Melakukan hal tersebut di media sosial tidak akan membantu kita menyelesaikan masalah dengan atasan atau perusahaan. Sebaliknya, hal tersebut hanya akan menambah masalah.
3. Membagikan foto atau video yang tidak pantas
Selain melalui kata-kata, foto dan video yang kita bagikan di media sosial akan mempengaruhi reputasi kita. Menyebarkan foto atau video yang melanggar norma akan memberikan dampak buruk, tidak hanya untuk pribadi, tetapi juga perusahaan.
4. Ujaran kebencian
Menyebarkan ujaran kembencian atau sesuatu yang negatif di media sosial ternyata akan membawa dampak buruk bagi kita. Seseorang yang terlalu banyak hal negatif dibandingkan hal positif dalam timeline media sosial, memperlihatkan kita sebagai pribadi yang tidak baik. Jika kita emosi, maka luapkan emosi tersebut dengan hal-hal positif. Jangan sampai hal positif tertutupi dengan hal negatif yang lebih banyak kita bagikan.
5. Membangun jaringan untuk pekerjaan baru
Platform media sosial adalah salah satu jalan untuk menjangkau dan berjejaring dengan para profesional, tetapi jangan terlalu agresif. Permintaan rekomendasi berulang, tuntutan untuk lowongan kerja dan hal memaksa lainnya, akan membuat kita dipandang sebagai penganggu. Kita perlu menggunakan media sosial untuk meningkatkan jejaring kita dalam berkarir.
Ada beberapa aturan yang harus kita pikirkan sebelum menggunakan media sosial, diantaranya, jangan pernah memposting apa pun di profil publik yang sekiranya akan menyinggung orang lain. Selain itu, kita harus memikirkan dampak apa yang akan ditimbulkan dari postingan yang kita buat. Jangan sampai hal tersebut menjadi boomerang bagi kita. (Mar)